Idul Adha Di Desaku
Pada malam
takbir aku pergi kewarnet hingga jam 11 malam, sehingga aku tidak dapat bangun
pagi dan tidak mengikuti shalat idul adha di balai besa. Aku bingung dan aku
merasa bersalah, akupun dimarahi ayahku. Aku pergi kerumah temanku dan menonton
TV dulu sambil menanti temanku yang sedang mandi. Waktu sudah menunjukkan pukul
9 pagi. Ternyata temanku tidak mau kuajak ke masjid gehingga aku putuskan aku juga
tidak ke masjid karena tidak ada teman.
Kata teman
saya jumlah hewan yang akan dikorbankan derjumlah enam ekor, diantaranya 3 ekor
sapi dan 3 ekor kambing. Teman saya juga mengatakan bahwa proses penyembelihan
hewan kurban berjalan dengan lancar dimasjid Al-Mutaqin. Banyak orang yang
membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban. Satu demi satu hewan kurban
disembelih. Dan semua warga desa bergotong royong membantu memotong hewan kurban
supaya daging kurban cepat dibagikan. Setelah proses pemotongan hewan selesai.
Daging akan diberikan kepada warga desa. Daging diberikan kepada RT untuk
dibagikan kepada warganya, yang kemudian RT akan membagikan daging tersebut
kepada warganya dengan adil.
Setelah keluarga
saya mendapat daging kurban ibu saya langsung langsung memasaknya, ternyata
saya mendapat dua jatah daging dari dua masjid yang berbeda, Saya senang
sekali. Setelah ibu saya selesai memasak daging kurban saya langsung memakannya
dengan lahap. Saya sangat bahagia.